Friday, October 16, 2009

Metode Ilmiah

Metode Ilmiah

Para ilmuwan berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan keterampilan proses yang dimilikinya sehingga terbentuk sikap ilmiah dalam menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan di alam.

Keterampilan proses sains tersebut sebagai berikut:

  1. Melakukan observasi

Observasi adalah keterampilan dalam mengamati objek dan fenomena melalui panca indera (melihat, menyentuh, mengecap, mendengar dan membau) atau dibantu dengan alat bantu seperti penggaris, mikroskop, termometer, lup, neraca dll.

  1. Menafsirkan

Kemampuan memberi arti atau menginterpretasikan suatu gejala atau kejadian berdasarkan kejadian lainnya.

  1. Memprediksi

Memperkirakan suatu kejadian di masa yang akan datang

  1. Mengidentifikasi variabel

Variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian, yang memberi pengaruh dan memiliki nilai sehingga dapat berubah.

    1. Variabel manipulasi/bebas, yaitu variabel yang sengaja dapat diubah dan dimanipulasi oleh peneliti

    2. Variabel respon/terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel manipulasi

    3. Variabel kontrol/pengendali, yaitu variabel yang dibuat sama dan terkendali agar tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian

   

      5. Mengkomunikasikan hasil

          Menyampaikan hasil kajian / penelitian dengan jelas, tepat, dan tanpa menimbulkan ambigu baik melalui lisan (presentasi, diskusi, atau seminar ilmiah) maupun tulisan (makalah, laporan penelitian, atau jurnal)

Dalam melakukan suatu penelitian, para ilmuwan menggunakan lagkah-langkah sistematis dan teratur yang disebut dengan metode ilmiah. Langkah-langkah metode ilmiah terdiri dari:

  1. Menyusun rumusan masalah

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

    1. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara variabel-variabel. Hubungan tersebut dapat berupa pengaruh, perbedaan / perbandingan antar-variabel, baik variabel manipulasi, respon, maupun kontrol.

    2. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan

    3. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat, dan jelas. Pertanyaan dibuat dengan diawali kata Tanya dan diakhiri tanda tanya.


      2. Menyusun kerangka teori

          Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan, yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi.

  1. Merumuskan hipotesis

Dari keterangan-keterangan dan informasi yang telah terkumpul, kita akan memperoleh dugaan sementara atas jawaban dari pertanyaan / permasalahan yang terjadi. Jawaban sementara yang masih memerlukan pembuktian melalui eksperimen / percobaan disebut hipotesis. Hipotesis disusun berdasarkan keterangan-keterangan atau informasi yang dikaji (baik dari sumber bacaan maupun fakta) serta ditulis dalam pernyataan sederhana, jelas, dan mengandung variabel-variabel yang menjadi perhatian.

Terdapat 2 macam hipotesis:

    1. hipotesis nol, yaitu jawaban sementara yang menyatakan tidak ada pengaruh antar variabel.

    2. hipotesis alternatif yaitu jawaban sementara yang menyatakan ada hubungan antar variabel


      4. Melakukan eksperimen

         Kegiatan pembuktian hipotesis

  1. Mengolah dan menganalisis data

          - Pengolahan data: data dikelompokkan sesuai dengan sifat dan jenisnya dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram

         - Penganalisisan data: data dibahas dan disesuaikan dengan kerangka teori untuk mencari kebenaran apakah hipotesis sesuai dengan data eksperimen / tidak

  1. Menarik kesimpulan

    Terdapat 2 kemungkinan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima atau hipotesis ditolak

  1. Mempublikasikan hasil

Menginformasikan kepada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan

No comments: