Pengertian garam
Secara fisik, garam adalah benda padatan
berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian
terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium
klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-lain. Garam mempunyai
sifat / karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density
(tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010C.
Garam natrium
klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya dengan unsur iodin (dengan
menambahkan 5 g NaI per kg NaCl) yang merupakan padatan kristal berwarna putih,
berasa asin, tidak higroskopis dan apabila mengandung MgCl2 menjadi
berasa agak pahit dan higroskopis. Digunakan terutama sebagai bumbu penting
untuk makanan, sebagai bumbu penting untuk makanan, bahan baku pembuatan logam
Na dan NaOH ( bahan untuk pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ), sebagai zat
pengawet.
Karakteristik garam NaCl
Natrium
klorida
|
|
Nama lain
Garam
dapur
|
|
Sifat
|
|
58.44
g/mol
|
|
Penampilan
|
Tidak
berwarna/berbentuk kristal putih
|
2.16 g/cm3
|
|
801 °C
(1074 K)
|
|
1465 °C
(1738 K)
|
|
35.9 g/100 mL (25 °C)
|
Sumber dan Teknologi Pembuatan
Garam
a.
Sumber
Garam
Sumber
garam yang didapat dialam berasal dari :
1. Air
laut, air danau asin (3% NaCl)
Yang
bersumber air laut terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan Indonesia
yang mencapai ± 40 %. Adapun yang bersumber dari danau asin terdapat di
Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat (Great Salt Lake) dan Australia yang
mencapai produksi ± 20 % dari total produk dunia.
2. Deposit
dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)
Terdapat
di Amerika Serikat, Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai produksi ± 40 % total
produk dunia.
3. Sumber
air dalam tanah
Sangat
kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang (sama sekali
tidak) dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terdapat sumber air garam di
wilayah Purwodadi, Jawa Tengah (Burhanuddin, 2001)
4. Larutan
garam alamiah (20-25% NaCl)
Dari jumlah 41 ton produksi garam d
USA bersumber pada batuan garam (30%), larutan garam alamiah (56%) dan air laut
(14%), sedangkan pemakaiannya adalah : 50% untuk pembuatan NaOH, 6% untuk
pembuatan Na2CO3, 21% untuk dipakai d jalan raya dan 3%
sebagai bahan pengawet dan makanan.
Jenis dan kegunaan garam
a. Garam
Industri
Garam
industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl
sebesar 97 % dengan kandungan impurities (sulfat, magnesium dan kalsium
serta kotoran lainnya) yang sangat kecil. Kegunaan garam industri antara lain
untuk industri perminyakan, pembuatan soda dan chlor, penyamakan kulit dan pharmaceutical salt.
b. Garam
Konsumsi
Garam
konsumsi merupakan jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % atas dasar bahan
kering (dry basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan kalsium)sebesar 2%, dan
kotoran lainnya (lumpur, pasir) sebesar 1% serta kadar air maksimal sebesar 7%.
Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk konsumsi rumah tangga,
industri makanan, industri minyak goreng, industri pengasinan dan pengawaten
ikan .
c. Garam
Pengawetan
Jenis
garam ini biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan tertentu. Penambahan
garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi tertentu yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang
tahan garam (halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan dengan karakteristik
tertentu. Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidak tahan
terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkan mikroorganisme yang
tahan garam dapat tumbuh. Pada kondisi tertentu penambahan garam berfungsi
mengawetkan karena kadar garam yang tinggi menghasilkan tekanan osmotik yang
tinggi dan aktivitas air rendah. Kondisi ekstrim ini menyebabkan kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup.
Pengolahan dengan garam biasanya merupakan
kombinasi dengan pengolahan yang lain seperti fermentasi dan enzimatis.
Contoh pengolahan pangan dengan garam adalah pengolahan acar (pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan
daging kering, dan pembuatan keju.
d. Garam
Dapur
Garam dapur/laut
dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana, dan meninggalkan
sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber air). Jumlah mineral
yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada garam laut. Sehingga,
tekstur garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa diantaranya lebih
kasar, namun ada juga yang lebih halus. Garam jenis ini mengandung ± 0,0016%
yodium.
Komposisi
rata-rata garam dapur (menurut standar SNI) yaitu:
·
NaCl = minimal 94,9 %
·
Air (H2O) = maksimal 5 %
·
Iodium = 30- 80 mg /kg sebagai KIO3
·
Fe2O3 =
maksimal 100 mg/kg
·
Ca dan Mg = maksimal 1 % dihitung
sebagai Ca
·
SO4= maksimal 2%
·
Bagian yang tidak larut dalam air = maksimal 0,5%
Ciri-ciri
garam dapur :
a. Garam
dapur dibuat melalui proses sederhana dari penguapan atau evaporasi air laut,
sehingga dianggap sebagai garam yang paling alamiah dengan tekstur yang lebih
kasar.
b. Mengandung
yodium dalam jumlah yang sedikit.
e. Garam
Meja
Berbeda
dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garam di bawah tanah. Proses
pembuatan garam meja lebih berat untuk menghilangkan mineral dan biasanya
mengandung aditif untuk mencegah penggumpalan. Kebanyakan dari garam meja di
pasaran telah ditambahkan yodium, nutrisi penting yang terjadi secara alami
dalam jumlah kecil dalam garam laut. Garam ini bebas yodium, Mg, Ca dan K2.
Ciri-ciri:
Garam
meja merupakan hasil tambang dari dalam tanah, dan diproses secara lebih rumit
untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam proses penambangan tersebut.
Teksturnya lebih halus sehingga lebih mudah larut dalam air, biasanya diberi
tambahan zat adiktif untuk mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain
agar komposisinya menyerupai garam air laut.
Perbandingan Garam Dapur dan Garam
Meja
Garam dapur dan garam meja memiliki nilai gizi yang
sama, dan secara kimiawi juga mengandung NaCl (sodium klorida) dalam jumlah
yang sama pula. Atau dengan kata lain baik garam meja ataupun garam dapur
memiliki kadar sodium dan kadar klorida yang sama. Kandungan kedua mineral ini
di dalam garam dapur/laut pun tidak ada bedanya dengan garam meja. Namun, secara komersial, garam dapur/laut lebih alami
dan lebih menyehatkan dibandingkan garam meja. Jadi, perbedaan utama garam dapur/
laut dengan garam meja terletak pada rasa, tekstur dan proses pembuatannya, bukan
pada campuran zat kimianya.
No comments:
Post a Comment